TUGAS PERTEMUAN 1 E-LEARNING ADMINISTRASI JARINGAN BSI SEMESTER 4
LAN DESAIN : adalah sebuah gambaran dari suatu sistem jaringan yang menggambarkan sebuah jaringan LAN berupa nama perangkatnya ,tipe wireless,tipe protocol,routingnya dll pada suatu tempat.
Adapun yang mengelola jaringan yang terhubung ke server atau memonitoring jaringan yang disebut NETWORK ADMINISTRATOR. Network Administrator mengadministrasi server dalam jaringan adalah suatu bentuk pekerjaan yang dilakukan oleh administrator jaringan yang mempunyai tugas untuk mengelola jaringan yang terhubung dengan server, memonitor jaringan dan juga mengamankan paket data didalam jaringan tersebut.
Switched LAN Architecture
Untuk membangun sebuah jaringan LAN
yang memenuhi kebutuan untuk usaha kecil atau menengah, maka dibutuhkan sebuah
topologi jaringan dengan menggunakan hierarchical design model.
Dibagi menjadi discrete layers (beberapa layer).
- Setiap layer memiliki tujuan tertentu.
- Menjadi modular – maintenance (perbaikan), performance (kecepatan).
Karena
topology menggunakan hierarchical design, maka bentuknya akan seperti pohon
yang dibagi menjadi beberapa bagian cabang-cabang.
Access Layer
Menyediakan
beberapa interface/perangkat pada akhir device atau bisa disebut ujung
cabangnya pohon. Menyediakan sarana pengubung perangkat jaringan dalam suatu
jaringan untuk saling berkomunikasi.
Distribution Layer
Meyediakan
Aggregates (saluran/jalur) untuk access Layer.
Layer ini berfungsi sebagai pengontrol dan pengamanan data untuk access
layer, artinya jika ada client yang nakal atau membahayakan jaringan, pada
layer inilah yang bisa mengamankan hal-hal tersebut yang tidak dinginkan.
Mendefinisikan broadcast domains yaitu pengenalan switch 1 dengan switch lainya
yang berada pada layer access.
Core Layer
Karna
pada layer ini harus mampu menangani forwarding data dalam jumlah besar dengan
cepat karena langsung berhubungan dengan Internet yang akan dibagi-bagikan kepada
perangkat di access layer. Maka, kualitas perangkat yang digunakan harus lebih
bagus dari distribution layer dan access. Layer ini hanya terdiri dari beberapa
perangkat.
Manfaat dari Hierarchical network adalah :
- Scalability : Dapat diperluas dengan mudah.
- Redudancy : menjamin ketersediaan jaringan.
- Performance : Memberi kecepatan pada lapisan layers.
- Security : Membuat jaringan lebih aman dari segala hal-hal yang tidak diinginkan.
- Managebility : Membuat management menjadi lebih sederhana dan mudah di konfigurasi.
- Maintenancebility : Desain yang tidak terlalu rumit, membuat perbaikan system menjadi lebih mudah.
Prinsip Hierarchical Network
Dengan menggunakan hierarchical network bukan berarti rancangan desain
tersebut dirancang dengan baik. Karena itu hierarchical network membutuhkan
beberapa tambahan agar memperlancar rancangan agar system dapat bekerja dengan
baik. Berikut prinsip dari hierarchical network antara lain.
Redundancy :
- Redudancy adalah memberikan tambahan jalur untuk mencapai suatu tujuan
- Banyak jalur yang digunakan antara switches atau antara perangkat/devices.
- Hal ini mengeluarkan biaya yang mahal dikarenakan menambahakan perangkat pada setiap jaringan
- Redudancy sangat cocok untuk distribution dan core layers.
- Tujuan redudancy adalah jika adalah salah satu jalur yang mati. Maka jalur yang lain akan digunakan.
- Menggabungkan beberapa port switch menjadi satu untuk mencapai throughput yang lebih tinggi antara switch.
- Untuk mendukung persyaratan aplikasi maka digunakan link aggregation.
- Tujuannya untuk meningkatkan performa (kecepatan) bandwidth.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jaringan Switches.
Analisa untuk traffic
- Mengukur penggunaan bandwidth pada jaringan
- Performance tuning.
- Perencanaan kapasitas jaringan.
- Perencanaan perbaikan jaringan dan hardware.
- Menganalisa user-user mana yang mengurangi kinerja system
- Pertimbangan lokasi server atau penyimpanan data.
Topology
diagramMemudahkan menganalisis kesalahan sistem dengan cara membuat
infrastruktur jaringan yang ditambahkan :
- Memberikan nomor port switch yang terhubung dengan perangkat.
- Jalur paket data dengan penghubung antar perangkat.
- Switch harus diberi nama.
- Fixed configuration switches : Artinya adalah switch tersebut dikonfigurasi dengan yang ada, anda tidak bisa menambahkan fitur atau opsi pada switch.
- Modular switches : Artinya adalah switch jenis ini menawarkan flexibility, ukuran switch jenis ini juga berbeda-beda tergantung dengan jumlah rack dan port yang akan digunakan, dan setiap rack dapat kita tambah jumlah portnya.
- Stackable switches : Artinya adalah switch jenis ini saling berhubungan menggunakan kabel backplane yang menyediakan high-bandwith throuhput antara switch, cara kerja switch ini ditumpuk secara efektif yang bekerja sebagai saklar tunggal, dan mengurangi biaya pembelian switch karna harga modular switch yang terlalu mahal.
Ketika
memilih switch anda perlu memutuskan antara :
- Fixed configuration (Standar konfigurasi) atau modular configuration (Konfigurasi manual).
- Stackable atau non-stackable.
Switch
form factor (ukuran fisik) sangat tergantung terhadap peletakan switch.
- Kapasitas ruang server terbatas.
- Ruang komputer untuk standing racks.
- Peletakan di central area.
Switch
Performance
Dalam
memilih switch hal yang harus diperhatikan adalah access, distribution, atau
core layer, harus memiliki:
- Port Density : Jumlah port yang ada pada switch.
- Forwarding Rate : Melihat kemampuan switch dalam menangani traffic data
- Bandwidth Aggregation Requirements : kebutuhan bandwidht aggregation yaitu link aggregation yaitu penentuan kecukupan port pada switch untuk mendukung bandwidht yang dibutuhkan.
Fitur
Layer Design Hierarchical
- Fitur access layer switch : Port Security, VLANs, FastEthernet/Gigabit, PoE, Link Aggregation, Quality of Service (QoS)
- Fitur distribusi layer switch : Layer 3 Support, High Forwarding Rate, Gigabit/10 Gigabit, Redundant Components, Link Aggregation, Quality of Service (QoS), Security Policies.
- Fitur core layer switch : Layer 3 Support, Very High Forwarding Rate, Gigabit/10 Gigabit, Redundant Components, Link Aggregation, Quality of Service (QoS), CCNA3-41 Chapter 1, Switches – Small and Medium Business (SMB).
Dalam pemilihan switch hal yang harus diperhatikan adalah access, distribution, atau core layer harus memiliki :
- Port density
Maksudnya adalah jumlah port yang ada pada switch tunggal.
-
Forwading rate
Maksudnya adalah mendefinisikan kemampuan pemprosesan switch untuk menangani trafic data pada switch dalam hitungan detik.
- Bandwith aggregation requirements
Maksudnya adalah untuk memungkinkan switch memberikan daya ke perangkat melalui kabel ethernet yang ada
Beberapa produk dari switch :
- Catalyst express 500
- Catalyst 2960
- Catalyst 3560
- Catalyst 3750
- Catalyst 4500
- Catalyst 4900
- Catalyst 6500
Topologi
Jaringan
Berikut
sebuah topologi jaringan yang saya buat, saya membuat topologi LAN arsitektur
dengan subnet /16 dan membuat 8 divisi atau 8 bagian.
Perbagian/perdivisi saya buat berbeda subnet. Saya membuat mulai dari /20 - /27. Yaitu :
-
/20 : Dapat digunakan untuk 4096 – 2 = 4094 Host
-
/21 : Dapat digunakan untuk 2048 – 2 = 2046 Host
-
/22 : Dapat digunakan untuk 1024 – 2 = 1022 Host
-
/23 : Dapat digunakan untuk 512 – 2 = 510 Host
-
/24 : Dapat digunakan untuk 256 – 2 = 254 Host
-
/25 : Dapat digunakan untuk 128 – 2 = 126 Host
-
/26 : Dapat digunakan untuk 64 – 2 = 62 Host
-
/27 : Dapat digunakan untuk 32 – 2 = 30 Host
Memilih
Perangkat Jaringan
Administrator jaringan dilingkungan
perusahaan harus mampu menentukan perangkat jaringan yang akan digunakan,
seperti jenis-jenis router. Terdapat tiga katagori dari router berdasarkan
spesifikasinya. Router untuk Small Office, Medium dan Head Office.
Wireless
Pengertian
Wireless
Wireless
merupakan suatu hubungan telekomunikasi yang menggunakan gelombang
elektromagnetik untuk dapat mengganti media kebel sebagai alat transfer
datanya. Pada saat ini teknologi wireless sedang tenar dan banyak di
kembangkan.
Wireless di kembangkan dan dapat kita lihat seperti pada telephone selular yang pada saat ini sudah banyak yang dapat menggunakan teknologi wireless ini dan yang lebih lagi dengan wireless kita dapat terhubunga dengan jaringan internet. Wireless sering di sebut juga dengan jaringan nir kabel atau tanpa kabel.
- IEEE (Institute of Electrical dan Electronics Engineers)
Membentuk
Kelompok 802.11 pada tahun 1990.
Spesifikasi
untuk standar ditulis pada tahun 1997.
- Kecepatan awal adalah 1 dan 2 Mbps.
- IEEE dimodifikasi standar pada tahun 1999 meliputi: 802.11b, 802.11a, 802.11g
Kelebihan
Wireless
Wireless
memiliki kelebihan yang diantaranya adalah :
- Dapat membangun jaringan dengan lebih mudah.
- Untuk di relokasikan sangatlah mudah.
- Murah dalam pemeliharannya.
- Infrastruktur yang lebih kecil.
- Dapat dengan mudah di kembangkan.
- Sumber file dapat dengan mudah di pindahkan tanpa harus menggunakan kabel.
- Mudah di install dan dapat di pakai di kantor ataupun di rumah.
Kekurangan Wireless
Wireless
memiliki kekurangn yang diantaranya adalah :
- Keamanan yang di miliki rendah.
- Memiliki delay yang besar.
- Produk yang banyak jenis dan ada yang tidak cocok untuk di gunakan.
- Kualitas sinyal di pengaruhi cuaca yang ketika cuaca cerah maka akan membuat koneksi menjadi baik dan ketika cuaca yang buruk akan melambatkan koneksi yang di terima.
- Investasinya di bilang cukup mahal jika di bandingkan dengan pemakaian kabel.
- Dapat terjadi penyadapan jaringan yang lebih besar jika di banding dengan menggunakan kabel.
Wireless memiliki cara kerja dengan komputer yanjg meiliki build transreceiver yang di gunakan seperti pada walky talky. Transreceiver ini dapat di sebut sebagai adapter wireless. Adapter ini memiliki perkerjaan sebagai pendeteksi jaringan atau gelombang yang ada di sekitar kitadan menghubungkannya.
Gelombang yang di dapatkan berbentuk analog yang kemudian di konversikan ke bentuk digital karena komputer dapat dmembaca bentuk digital bukan analog. Dan mengirimkan sinyal analog keudara yang merupakan konversian dari bentuk sinyal digital di komputer.
Teknologi
ini mememrlukan jaringan wireless yang dapat menghubungkan ke jaringan wireless
dengan menggunakan router dan adapter wireless. Pada umumnya komputer dan
laptop sudah memiliki komponen ini didalamnya.
Wireless
personal-area network (WPAN):
- Beroperasi di kisaran hanya beberapa jarak kaki
Wireless LAN (WLAN)
- Beroperasi di kisaran beberapa ratus kaki.
Wireless wide-area network (WWAN):
- Beroperasi di kisaran Mil.
Bluetooth:
- Menggunakan standar IEEE 802.15 WPAN, berkomunikasi hingga 0,5 Mil (100 Meter).
Wi-Fi
(Wireless Fidelity):
- Menggunakan standar IEEE 802.11, berkomunikasi hingga 300 Meter.
Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX):
- Menggunakan standar IEEE 802.16, berkomunikasi hingga 50 Km.
Kampus
Wired LAN (WLAN)Cisco Desain
Desain dari hirarki LAN meliputi:• Lapisan Akses,• Lapisan Distribusi,• dan Lapisan Inti (Core)
EtherChannel
Konsep
sederhana etherchannel adalah menggabungkan beberapa interface/link menjadi
satu interface sehingga tidak adanya port yang di block. Gabungan beberapa
interface atau bisa dikatakan channel group tadi akan menjadi interface baru
yang bernama port-channel.
PAGP (Port Aggregation Control Protocol)
Protocol
etherchannel proprietary Cisco. Mode :
- Desirable : Mengajak untuk menjadi etherchannel PAGP
- Auto : Menunggu untuk dijadikan etherchannel PAGP
LACP
(Link Aggregation Control Protocol)
Protocol
etherchannel sama seperti PAGP, hanya saja tidak proprietary Cisco Mode :
- Active : Mengajak untuk menjadi etherchannel LACP
- Passive :Menunggu untuk dijadikan etherchannel LACP
- Etherchannel layer 3
Protocol
etherchannel yang menggunakan MLS (MultiLayer Switch). Mode :
- ON : Mengajak menjadi etherchannel layer 3
Open Shortest Path First
OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
OSPF
pertama kali deikembangkan pada tahun 1987 oleh Internet Engineering Task Force
(IETF) dan yang pertama kali dipublikasikan adalah OSPFv1. OSPFv1 ini tidak
pernah diimplementasikan dan selalu
disempurnakan. Pada tahun 1991, OSPFv2 dipublikasikan oleh John Moy
melalui RFC1247 dan juga selalu mengalami penyempurnaan.
RFC
untuk OSPF yang digunakan saat ini adalah RFC yang di-update pada tahun 1998
dan dikenal dengan RFC2328. Saat ini juga telah ada OSPFv3 yang ditujukan untuk
implementasi jaringan yang menggunakan IP Address versi 6 (IPv6).Untuk OSPFv3
dipublikasikan melalui RFC2740 pada tahun 1999 dan kemudian disempurnakan pada
tahun 2008 melalui RFC5340
Umumnya
OSPF diterapkan pada jaringan skala besar karena memiliki kemampuan untuk
mencapai kondisi convergence yang sangat cepat, baik pada saat jaringan pertama
dihidupkan maupun bila terjadi perubahan jaringan. Untuk dapat menangani
jaringan yang berskala besar, maka OSPF menggunakan konsep are dalam
implementasinya. Pengimplementasian OSPF dikenal dengan dua cara , yaitu Single
Area OSPF dan Multi Area OSPF. beberapa literatur menyarankan untuk menggunakan
Multi Area OSPF bila jumlah router dalam jaringan OSPF sudah mencapai 50
router.
Karakteristik OSPF
Protokol
Routing OSPF memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Merupakan link state routing protocol, sehingga setiap router memiliki gambaran topologi jaringan.
- Menggunakan Hello Packer untuk mengetahui keberadaan router tetangga (neighbor router).
- Routing update hanya dikirimkan bila terjadi perubahan dalam jaringan dan dikirim secara multicast.
- Dapat bekerja dengan konsep hirarki karena dapat dibagi berdasarkan konsep area.
- Menggunakan cost sebagai metric, dengan cost terendah yang akan menjadi metric terbaik.
- Tidak memiliki keterbatasan hop count tidak seperti RIP yang hanya bisa menjangkau 15 hop count.
- Merupakan classless routing protocol.
- Secara default nilai Adminsitrative Distance 110.
- Memiliki fitur authentication pada saat pengiriman routing update.
Tabel-tabel
OSPF
- Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
- Adjecency database, Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
- Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
Kelebihan OSPF
- Tidak menghasilkan routing loop
- Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
- Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
- Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
- Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan OSPF
- Membutuhkan basis data yang besar
- Lebih rumit
Nama :
Haris Syaeful Amri
NIM : 13190183
Kelas : 13.4B.07
Jurusan : Teknik Komputer Jaringan D3
Matakuliah : Administrasi Jaringan
No comments:
Post a Comment